The Collector

Iseng-iseng kurang kerjaan. Itu judul perjalanan ini. Penasaran karena hanya mendengar namanya saja, abang ku yang notabene orang Madura menyempatkan diri menjenguk tanah nenek moyangnya. Fungsi pertama jembatan Suramadu di nikmatinya dengan decak kagum. "Behhh..." Jembatan sepanjang sekitar 5,500 m, lebar 30 m ini di susurinya dengan penghayatan yang dalam. Ada rasa bangga dan bahagia. Katanya, dulu sekali klu mau ke pulau Madura harus mengunakan sampan atau kapal laut. Sekarang tinggal wesssss... Inilah tujuan pembangunan, kesejahteraan orang banyak. Meski dengan biaya yang tak terbayang di pikiran. Katanya untuk biaya lampu jalan yang jumlahnya sekitar 180 buah itu di perlukan sekitar 40 jt perbulan. Itu katanya lho... bisa lebih bisa kurang... Tapi karena ini dalam rangka iseng-iseng berwisata, malas berpikir yang lain-lain. Jadi ya.. nikmati aja... nanti pembahasannya di belakang... kalau dah sampai rumah.. Ciao...!!

Istilah yang dipakai untuk gerbong Kereta api Tanah Melayu (KTM) Komuter yang di khususkan untuk Wanita. Program ini sudah berjalan hampir 3 bulan dan mendapat sambutan hangat dari wanita penguna KTM komuter, dan sambutan dingin oleh para prianya sebab jika salah masuk, para kaum Adam ini akan segera di halau keluar oleh Polisi khusus yang di perbantukan pada KTMB sdn. Bhd yang tugasnya memastikan bahwa program ini berjalan lancar. Mula program ini berjalan, banyak sekali adegan lucu yang terjadi. Ternyata banyak sekali lelaki yang tidak bisa membaca dengan baik (sorry, no offence). Buktinya biarpun sudah di beri tanda tulisan yang menyatakan bahwa gerbong komuter bagian tengah adalah khusus wanita saja, mereka masih juga nekat masuk, atau saat beratur pun mereka masih memaksakan diri ikut berdesak-desakan dengan para kaum hawa. Padahal kalau mereka sukses masuk gerbong pun pasti akan segera di usir keluar oleh pak Polisi. Dulu program ini hanya berlaku khusus stasiun KL S...