HIDUP SESUDAH MATI

Kehidupan itu bercadar dan semu. Penuh mistery dan sukar untuk di pahami. Pernahkan anda merasakan pernah pergi kesuatu tempat yang sebenarnya anda tidak pernah pergi sama sekali? Atau merasakan suatu peristiwa yang anda alami seperti pernah terjadi sebelumnya? Adakah penjelasan yang exact atas fenomena2 ganjil tersebut?

Pernah terbaca buku karya Erich Von Daniken yang berjudul “nenek moyang kita berasal dari angkasa luar” Buku itu banyak mengulas tentang peristiwa2 ganjil yang terjadi di dunia ini dan menghubungkannya dengan Alien. Memang terasa terlalu di paksakan. Tapi jika di pikir lebih dalam, maka jawabannya...ya begitulah. Seperti pembuatan Pyramid di mesir, lukisan abstract di dataran tinggi Peru, serta kalender mesir kuno yang mengunakan bintang Sirius sebagai dasar perhitungannya. Padahal jarak Sirius dengan bumi sekian kali kecepatan cahaya, bahkan kalau sedang purnama pun, Sirius tak lebih besar dari planet Mars. Tapi kenapa mengunakan Sirius? Bukan matahari?

Pernah terpikir tidak kenapa orang zaman dulu yang memiliki kebudayaan tingkat tinggi seperti bangsa Mesir, Maya, Inca, atau bahkan bangsa China identik dengan Mumifikasi? Dari mana ide itu berasal? Sedangkan mereka kan tidak bergaul satu sama lain.jarak tempat tinggal mereka pun berjauhan. Dulu kan belum ada satelit dan pesawat. Jadi tidak mungkin kalau bereka berjumpa dan berdiskusi tentang hidup sesudah mati atau reinkarnasi hingga memunculkan istilah mumifikasi.

Kitab suci menuliskan bahwa Adam dan Hawa adalah manusia pertama di bumi. Nenek moyang manusia. Kenapa petunjuk yang diterima Qabil tentang cara menangani orang mati tidak sampai kepada bangsa-bangsa kuno tersebut diatas? Karena dulu tidak ada faksimili? Memang kitab suci di turunkan melalui faksimili? Tak kan diantara kaum suku bangsa kuno tersebut tidak ada “the chosen one”? Insan pilihan yang menyebarkan ajaran Tuhan. Seperti Nuh yang diutus untuk bangsa kana'an, atau Musa untuk bani Israel. Capek dech...kalau selalu punya pertanyaan tapi tidak pernah terjumpa jawaban yang memuaskan. Pasti semuanya kembali pada “Hanya Tuhan yang Maha Tahu” titik.
Hukum kekekalan cinta

Popular posts from this blog

PRIMBON JAWA

Dino Renteng

Ingin menikah dengan Jin?