Penny-pinching Malaysian

Penny-pinching alias stingy.
To day, ada pengalaman baru. Pengetahuan betapa kedekut dan betapa kurang tenggang rasa seorang malaysia terhadap sesamanya.

Cerita di mulai ketika sebuah mesin cuci rusak. Mr OB memanggil orang untuk memperbaiki kerusakan tersebut. Ternyata hanya sedikit bocor dan tak ada alat yg perlu di ganti. Setelah mesin Fix, mr OB meminta orang tersebut menolongnya memasang lampu. Lampu telah terpasang dengan susah payah. Akhir cerita, Mr Ob bertanya berapa upah semuanya. Pekerja itu dengan penuh harap mengatakan Rm.50. Mr OB terkejut sekali. Lalu dengan rendah hati, si pekerja menurunkan menjadi Rm.40. Tapi Mr Ob masih berkeberatan. Dia mengatakan terlalu mahal, bagaimana kalau rm 30? Wajah si pekerja terlihat begitu kecewa. Mungkin dia tidak menyangka jika jerih payah dan tenaganya di hargai serendah itu. Tapi apa boleh buat, Si pekerja toh sudah menyelesaikan kerjanya dengan baik... dari pada tidak di bayar, akhirnya dengan berat hati dia mengangguk. TApi akhirnya karena desakan istrinya dengan berat hati pula Mr OB membayar jasa kedua pekerja itu rm 40.Done!
What we learn here? Kedekut dan tidak berhati perut.

Case 2. Ada seorang pembantu rumah indonesia yang hendak pulang kampung untuk cuti. Dia telah 3 tahun bekerja di rumah majikannya. Meski begitu dia karena tiap tahun pulang, dia diharuskan untuk membeli tiket sendiri kalau ingin pulang. KArena sadar diri, TKW itu bersetuju. TAk apalah daripada tidak pulang. Yang kelakarnya adalah, karena dia cuti selama 1 bulan untuk balik kampung, maka selama itu pula dia tidak akan menerima gaji karena tidak bekerja.

Sejatinya, most of malaysia adalah kedekut but not all. Beberapa lebih mementingan maruah dan hubungan sosial daripada berhitung untung -rugi. Belif me...!

Popular posts from this blog

PRIMBON JAWA

Dino Renteng

Ingin menikah dengan Jin?